Presiden ke-7 Republik Indonesia Jokowi menyampaikan keterangan kepada wartawan di rumahnya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/3) Foto: Dok. kumparan
Jakarta – Pernyataan tegas yang dibuat oleh PDIP kepada dirinya membuat Presiden ke-7 Jokowi diminta untuk memberikan tanggapannya. Sejak pemilihan presiden 2024, hubungan antara Jokowi dan PDIP telah retak. Jokowi dan keluarganya bahkan sampai dipecat dari kader.
Akhir-akhir ini, Deddy Sitorus, Ketua DPP PDIP, menyatakan bahwa mereka didatangi oleh seorang perwakilan yang meminta Hasto untuk mengundurkan diri pada Desember 2024, dan bahwa PDIP dilarang memecat Jokowi sebagai kader.
Jokowi menyatakan bahwa dia tidak mengirimkan perwakilan ke PDIP. Jika tudingan itu benar, dia meminta siapa perwakilan itu diungkapkan kepada publik.
“Enggak ada (kirim utusan ke PDIP sebelum dipecat). Ya harusnya disebutkan siapa (orangnya) biar jelas,” ujar Jokowi di rumahnya di Solo, Jumat (14/3).
“Kepentingannya apa saya mengutus untuk itu? Coba logikanya,” kata Jokowi.
Jokowi pun mengingatkan bahwa kesabaran dirinya mempunyai batas.
“Saya itu sudah diam lho ya, difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekin saya diem, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho, tapi ada batasnya,” kata Jokowi.
“Ya sudah apa lagi (dikaitkan PDIP terus)?” ucap dia.
Sebelumnya, Deddy menyatakan bahwa utusan tersebut berasal dari individu yang memiliki otoritas penting. Namun, anggota Komisi II DPR ini tidak mengungkapkan siapa mereka.
“Dan [utusan] menyampaikan ada sekitar 9 orang dari PDI Perjuangan yang menjadi target dari pihak kepolisian dan KPK. Jadi itulah salah satu dan itu disampaikan oleh orang yang sangat berwenang,” ujarnya.
“Dan itulah juga yang menjadi keyakinan kami bahwa seutuhnya persoalan ini adalah persoalan yang dilandasi oleh iktikad tidak baik. Oleh kesewenang-wenangan,” sambungnya.
Sumber Kumparan