Farhat Abbas dan Denny Sumargo. Photo : TikTok @dennysumargoreal.
Jakarta – Denny Sumargo kini resmi dilaporkan ke pihak kepolisian oleh pengacara Farhat Abbas. Kasus ini bermula ketika Denny datang ke kediaman Farhat Abbas, pada Minggu, 3 November 2024 lalu.
“Saya menepati pertandingan hari ini bukan pertandingan otot tapi pertandingan otak, bukan salah benar, tapi etika.
Farhat Abbas
Denny bertujuan untuk meminta klarifikasi tentang ucapan Farhat yang diduga ingin menghajarnya. Farhat juga tidak senang dengan pernyataan Denny yang diduga menyebutnya dengan kotoran manusia.
Laporan Farhat Abbas ini imbas dari kedatangan Denny Sumargo ke rumahnya.
“Saya menepati pertandingan hari ini bukan pertandingan otot tapi pertandingan otak, bukan salah benar, tapi etika. Saya mau mengatakan masalah siri itu bukan menggunakan body, pistol, atau senjata,” kata Farhat Abbas di Polres Metro Jakarta Selatan usai membuat laporan.
“Bukan dengan cara mempermalukan orang mengetok rumah orang dengan cara yang tidak benar. Bersama tim, dengan Doktor Krisna Murti dan tim gabungan pengacara pembela kaum lemah, kami tempuh secara hukum,” tambahnya.
Farhat Abbas dan kuasa hukumnya Krisna Murti datang ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk melaporkan Denny Sumargo atas dugaan ujaran kebencian dan diskriminasi ras, pada Kamis, 7 November 2024. Laporan Farhat teregistrasi dengan nomor LP /3462/XI/2024/RJS.
Lebih lanjut, Pengacara Krisna Murti juga menilai pernyataan Denny yang membawa-bawa orang Bugis dan Makassar ke rumah Farhat, yang menimbulkan dugaan diskriminasi ras.
“Udah tidak lagi terkotak-kotak menyangkut masalah ras. Gak ada lagi kalimat ‘kau Bugis, Makassar’ jangan seolah-olah terjadi ujaran kebencian yang mengadu domba antar suku,” kata Krisna.
“Banyak (bukti). Video-video yang menjadi bukti. Baik di akun dia, kan banyak sekali,” kata Krisna.
“Yang dirugikan adalah Farhat Abbas,” tambah Krisna.
Sementara itu, Denny Sumargo belum memberikan tanggapan resmi mengenai laporan tersebut. Namun, beberapa penggemarnya telah menunjukkan dukungan melalui media sosial.
Sumber Viva
