Food Vlogger Debiprt Diblacklist Oleh Para Pengusaha Kuliner Di Jogja Gegara Kritik Sadis

0
(0)

Food Vlogger Debiprt Ramai-ramai Diblacklist Pengusaha Kuliner di Jogja Sumber : Instagram @medsos_rame

Yogyakarta – Food vlogger terkenal, Debiprt, kini menjadi sorotan setelah sejumlah pengusaha kuliner di Yogyakarta memutuskan untuk memblacklistnya. Keputusan ini diambil setelah Debiprt mengeluarkan kritik tajam terhadap beberapa restoran di kota tersebut dalam konten videonya.

Pasalnya, kritikan pedas yang dilontarkan Debiprt terhadap beberapa restoran di Jogja dianggap sudah terlalu berlebihan dan tidak proporsional. 

Sejumlah pengusaha merasa dirugikan karena review Food Vlogger yang berlebihan itu, jadi mereka memutuskan untuk tidak melayani atau menerimanya lagi.

Seperti pada akun Instagram @medsos_rame yang menyiarkan kabar diblacklist-nya Food Vlogger hingga akun Debiprt itu pun hilang dari berbagai platform media sosial.

“Kami pelaku usaha F&B Jogja sepakat untuk blacklist @Debiprt_,” tulis informasi yang dikutip dari akun @medsos_rame, Kamis 3 Oktober 2024.

“Di dalam bisnis itu pertaruhan uangnya gede. Bikin bisnis ga gampang. bisa jadi utang bank, di bawahnya ada pegawai yang mungkin lagi nyicil motor. Kamu dikasih kelebihan bukan buat ngerusak usaha orang,” lanjutnya.

Dalam video yang viral di media sosial, Debiprt mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kualitas makanan dan pelayanan di tempat-tempat yang dikunjunginya. Kritik yang disampaikan dianggap terlalu pedas oleh pemilik usaha, yang merasa bahwa ulasan tersebut merugikan reputasi mereka.

Dalam video yang beredar di media sosial, Food Vlogger itu sedang me-review rawon di salah satu tempat makan di Jogja, ia pun memberikan kritikan pedas yang dianggap berlebihan.

Ia memulai dengan mengkritik restoran yang tidak memiliki jam buka, kemudian mengkritik rasa kuah Rawon yang terlalu asin, serta tingkat asin telur asin yang tidak seragam.

Video yang viral itu kemudian mendapatkan beragam komentar dari warganet alias netizen, banyak yang beranggapan kritik memang diperlukan, hanya saja penggunaan bahasanya yang kurang tepat. “Sebenernya udah bener dia. Cuma gaya bahasanya yg harus diperbaiki. Tidak perlu ofensif yg terkesan ingin kelihatan edgy. Cukup katakan “harus liat story yah teman-teman untuk mengetahui kapan tokonya buka. Rasa kuahnya bagi gw terlalu asin dan lebih mirip soto krn kluweknya ga kerasa. Togenya pada waktu ini gw dapet sedikit langu, masih perlu ditingkatkan cara penyimpanannya” Overall, pesan yg ingin dia sampaikan cukup nyampe ke gw, tp memang gaya bahasanya tidak tepat,” beber komentar dari akun @bettasian.

“Bukan ngritik ini mah lebih menghina kayaknya,” tambah komentar dari akun @qbal_qiki.

Keputusan blacklist ini menimbulkan diskusi hangat di kalangan pelaku industri kuliner dan penggiat media sosial. Banyak yang mengingatkan pentingnya komunikasi yang baik antara vlogger dan pengusaha, serta dampak dari kritik yang disampaikan di platform publik.

Situasi ini menjadi pengingat bahwa meskipun kritik merupakan bagian penting dalam dunia kuliner, cara penyampaiannya juga harus dipertimbangkan agar tetap membangun, bukan merusak.

Sumber Viva.co.id

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *