Ilustrasi nyeri sendi. Bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Foto: siro46/Shutterstock
Jakarta – Apakah Anda sering mengalami pembengkakan, kemerahan pada sendi, atau masalah bergerak? Jika itu benar, itu mungkin merupakan tanda-tanda radang sendi.
Menurut situs web Persada Hospital, penderita artritis biasanya mengalami nyeri dan kaku pada bagian tubuh mereka. Aktivitas sehari-hari, seperti berdiri, duduk, atau berjalan, menjadi lebih sulit karena persendian yang terkena menjadi sulit digerakkan dan sering kali terasa kaku atau terikat.
Berbagai faktor dapat menyebabkan kondisi ini semakin parah, salah satunya adalah pola makan yang salah. Beberapa jenis makanan dapat memperburuk peradangan dan membuat gejalanya lebih buruk tanpa disadari.
Oleh karena itu, penting untuk menjadi lebih selektif saat memilih makanan. Pola makan yang sehat dapat meredakan nyeri sendi dan mengurangi risiko komplikasi. Sebagaimana dilaporkan oleh Medical News Today, ada beberapa makanan yang harus dihindari jika Anda mengalami radang sendi.
Makanan dengan Gula Tambahan
Penderita radang sendi harus menghindari makanan yang banyak gula. Orang yang mengonsumsi soda manis dan gula secara teratur memiliki risiko lebih tinggi terkena artritis reumatoid (RA), menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 di PubMed Central.
Konsumsi gula berlebihan meningkatkan risiko penyakit sendi selain meningkatkan risiko diabetes dan penyakit kronis lainnya. Permen, soda, es krim, kue, dan berbagai jenis makanan olahan biasanya mengandung gula. Sebaiknya, periksa label produk untuk mengetahui jumlah gula yang ditambahkan.
Daging Merah dan Daging Olahan
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh PubMedCentral tahun 2019, konsumsi berlebihan daging olahan, daging merah, dan susu juga dapat memperburuk gejala rheumatoid arthritis (RA). Konsumsi berlebihan ini juga dapat meningkatkan tingkat peradangan dan memperburuk pembengkakan sendi. Jangan makan daging sapi, kambing, domba muda, domba tua, rusa, dan babi.
Makanan yang Mengandung Karbohidrat Olahan
Konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat olahan dapat meningkatkan gejala peradangan bagi individu yang menderita radang sendi. Konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat olahan juga dapat meningkatkan resistensi insulin dan obesitas.
Biji-bijian yang telah diproses lebih lanjut dan gula tambahan merupakan bagian dari karbohidrat olahan. Sebagian besar serat dan nutrisi penting untuk tubuh hilang dari makanan selama proses ini. Roti putih, kue kering, dan hidangan penutup atau dessert adalah contoh karbohidrat olahan.
Makanan Tinggi Garam atau Natrium
Makanan yang mengandung banyak garam atau natrium dapat meningkatkan risiko penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan memperburuk gejalanya. Seseorang harus tidak mengonsumsi garam lebih dari 2.300 miligram (mg), atau setara dengan 1 sendok teh, setiap hari.
Udang, sup kaleng, pizza, burger, taco, dan burrito cepat saji, keju tertentu, keripik, dan makanan ringan adalah makanan yang harus dihindari jika mengandung banyak garam.
Sayuran Nightshade
Menurut penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2020 oleh PubMed Central, sayuran yang mengandung solanin memiliki kemampuan untuk mengubah mikrobiota usus dan secara tidak langsung meningkatkan peradangan.
Tomat, paprika, cabai, terong, dan kentang adalah beberapa jenis sayuran nightshade.
Makanan yang Mengandung Lemak Inflamasi
Tubuh dapat menghasilkan peradangan dari lemak jenuh, lemak trans, dan asam lemak omega-6.
Lemak jenuh penyebab inflamasi ditemukan dalam makanan seperti daging, mentega, dan keju, sementara lemak trans biasanya ditemukan dalam makanan cepat saji, gorengan, makanan ringan olahan, produk sarapan beku, kue kering, donat, kerupuk, dan sebagian besar margarin batangan.
Untuk asam lemak omega-6, yang biasanya ditemukan pada beberapa produk minyak, seperti minyak jagung, minyak bunga matahari, dan minyak sayur, konsumsi sedang dapat aman, tetapi konsumsi berlebihan dapat berbahaya.
Makanan Tinggi AGEs (Advanced Glycation End Products)
AGEs secara alami terdapat dalam makanan hewani mentah. Namun, beberapa metode pengolahan dan pemasakan pada suhu tinggi dapat meningkatkan kadar AGEs dalam makanan.
Mayones, kentang goreng, pizza, mentega dan margarin, keripik kentang, kerupuk, dan keju parmesan adalah makanan yang mengandung AGE.
Sumber Kumparan