Kamala Harris untuk Sementara Ungguli Trump dalam Survei Pilpres AS

0
(0)

Washington DC – Dalam jajak pendapat terbaru untuk pemilihan presiden November mendatang, wakil presiden Amerika Serikat Kamala Harris, yang saat ini menjadi kandidat terdepan sebagai capres Partai Demokrat, secara bertahap mengungguli mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang merupakan kandidat Partai Republik.

Seperti dilansir Reuters dan AFP pada Rabu (24/7/2024), jajak pendapat atau survei terbaru itu dibuat setelah Presiden Joe Biden mengumumkan mundur dari pencapresan pada hari Minggu (21/7) kemarin dan menyatakan dukungannya kepada Harris untuk menggantikan dirinya sebagai capres Partai Demokrat.

Harris unggul dua poin atas Trump dalam jajak pendapat nasional terbaru, yang dilakukan pada Senin (22/7) dan Selasa (23/7) waktu setempat, dengan 44% pemilih terdaftar AS mendukung Harris dan 42% mendukung Trump.

Survei terbaru itu digelar setelah Trump secara resmi menerima pencapresan Partai Republik pada Kamis (18/7) lalu dan setelah Biden mengundurkan diri dari pilpres AS lalu mendukung Harris. Diketahui bahwa jajak pendapat yang digelar sebelum Biden mundur menunjukkan Presiden AS itu kalah dua poin dari Trump.

Hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan perubahan dari survei minggu sebelumnya, di mana Harris dan Trump sama-sama memperoleh 44 persen suara.

Dalam jajak pendapat jauh sebelum itu, pada 1-2 Juli lalu, Trump mengungguli Harris dengan selisih satu poin.

Sementara itu, Harris tertinggal tipis dari Trump dalam beberapa jajak pendapat terbaru yang dirilis pada Selasa (23/7) waktu setempat.

Salah satunya adalah jajak pendapat yang dilakukan pada Senin (22/7) waktu setempat oleh PBS News/NPR/Marist, yang menunjukkan kemenangan kecil Trump atas Harris dengan suara 46% versus 45% dari pemilih terdaftar AS.

Jika kandidat dari pihak ketiga atau kandidat independen diikutsertakan dalam pilpres AS, maka Trump dan Harris memiliki perolehan suara yang sama kuat sebesar 42 persen, sedangkan kandidat ketiga tertinggal jauh.

Meskipun jajak pendapat berskala nasional memberi tahu kita banyak tentang seberapa banyak pemilih AS mendukung capres, beberapa negara bagian yang bersaing biasanya memberi Electoral College AS keseimbangan, yang pada akhirnya menentukan pemenang pilpres.

Sebuah lembaga survei yang mewakili tim kampanye Trump meremehkan hasil jajak pendapat terbaru yang menunjukkan peningkatan dukungan terhadap Harris. Mereka beralasan bahwa popularitas Harris mungkin akan meningkat untuk sementara waktu karena liputan media yang luas soal pencalonan dirinya.

“Lonjakan itu kemungkinan akan mulai terlihat dalam beberapa hari ke depan dan akan berlangsung selama beberapa waktu,” sebut pakar jajak pendapat Tony Fabrizio dalam memo yang diedarkan kepada wartawan oleh tim kampanye Trump.

Sumber Detik.com

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *