Anggota militer Israel berdiri di samping kendaraan lapis baja, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, di Israel utara, Senin (30/9/2024). Foto: Gil Eliyahu/REUTERS
Jakarta – Komandan Brigade 401 Israel, Kolonel Ahsan Daksa, tewas dalam sebuah ledakan di daerah Jabalia, Gaza utara, Minggu (20/10).
Daksa (41 tahun) tewas terkena bahan peladak saat ia meninggalkan tanknya, menurut juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari. Komandan batalyon lainnya dan dua perwira juga terluka ringan dalam insiden itu.
“Mereka melangkah keluar untuk mengamati daerah itu dan terkena bahan peledak,” katanya, dikutip dari AFP, Senin (21/10).
Dalam sebuah pernyataan terpisah, menteri pertahanan Yoav Gallant menyatakan bahwa Daksa tewas dalam perang melawan Hamas.
Empat bulan lalu, Daksa, seorang anggota komunitas Druze, diangkat menjadi komandan brigade. Selama setahun, dia adalah salah satu komandan tentara paling berpengaruh yang tewas dalam perang Gaza.
“Brigade-nya memimpin serangan di Jabalia,” kata Hagari.
Dengan kematian Daqsa, korban tewas militer Israel sejak 7 Oktober menjadi 749, dengan hampir 5.000 lainnya terluka di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan Israel utara, menurut data dari militer.
Tentara Israel terus melancarkan serangan besar-besaran, yang kini memasuki hari ke-16, di Gaza utara di tengah pengepungan yang menyesakkan di daerah itu.
Serangan itu merupakan episode terbaru dalam serangan brutal Israel yang telah menewaskan lebih dari 42.600 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 99.800 lainnya sejak tahun lalu menyusul serangan Hamas.
Sumber Kumparan