TPNPB OPM merilis foto dan video kondisi terbaru Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens pada Rabu, 7 Februari 2024. Foto dan video itu dirilis tepat setahun sejak mereka menyadera sang pilot. Dok. TPNPB OPM
Jakarta—Egianus Kogoya, Panglima Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma, menyatakan bahwa dia ingin membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh kelompoknya di Kabupaten Nduga, mulai hari ini, 3 Agustus 2024.
Sebby Sambom, juru bicara Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), mengatakan bahwa Egianus membuat keputusan untuk membebaskan Philip setelah berbicara dan bertemu dengan para petinggi di pusat TPNPB-OPM.
“Tim khusus temui Panglima di Nduga untuk sampaikan pembebasan ini demi kemanusiaan,” kata Sebby saat dihubungi Tempo, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Sebaby mengatakan bahwa sejak Egianus menyandera Philip di tanah Nduga pada Februari 2024, atau satu tahun sebelumnya, Markas Pusat TPNPB-OPM sudah meminta agar Egianus membebaskan Philip segera.
Alasannya adalah bahwa rencana Philip untuk mempertukarkan Papua dengan kemerdekaan tidak sesuai dengan nilai-nilai perjuangan milisi Papua Merdeka. Namun, Egianus belum menyetujui permintaan markas pusat saat itu.
Sebaby tidak menghadiri pertemuan; sebaliknya, dia hanya mengikuti diskusi yang dilakukan melalui konferensi video. Namun, dia menyatakan bahwa Egianus telah membuat keputusan bulat untuk membebaskan pilot Selandia Baru tersebut.
“Saya video call dengan Panglima hari ini, dan Panglima benar setuju soal pembebasan Pilot,” ujar Sebby.
Akouboo Amatus Douw, Ketua Dewan Diplomatik dan Urusan Luar Negeri Papua Barat, menguatkan cerita Sebby. Ia menyatakan bahwa Markas Pusat TPNPB-OPM telah mengutus tim khusus untuk bertemu dengan Egianus untuk membahas pembebasan pilot.
Akouboo menceritakan bahwa para petinggi pusat TPNPB-OPM meminta Egianus untuk membebaskan Philip atas dasar kemanusiaan, terutama karena nasib keluarga pilot Selandia Baru yang telah terpisah selama hampir dua tahun.
“Panglima (Egianus) mengerti bahwa ada untung-rugi jika penyanderaan pilot terus dilakukan. Apalagi pilot itu bukan musuh kami,” ujar Akouboo.
Ia menjelaskan bahwa kerugian yang dimaksud adalah kemungkinan bahwa masyarakat internasional mungkin tidak setuju dengan dukungan Papua Merdeka. Akouboo mengklaim bahwa pembebasan Philip akan memicu simpati internasional dan PBB.
“Apalagi pilot diperlakukan dengan baik, kondisinya sehat. Ini menunjukan komitmen kami terhadap kemanusiaan,” ucap dia.
Juru bicara Markas Pusat TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan tujuan awal menyandera Philip, ialah untuk menarik perhatian Internasional, agar Indonesia dapat ditarik ikut dalam pengadilan Internasional setelah dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Papua.
“Tetapi, sekarang kami tidak akan jadikan pilot untuk itu. Demi kemanusiaan, kami dan panglima akan bebaskan,” kata dia.
Sumber Tempo