Donald Trump di dalam pesawat kepresidenan pada Senin (10/2/2025). Foto: Ben Curtis/Pool via Reuters
Jakarta – Presiden AS Donald Trump pada Senin (10/2) mengatakan akan membatalkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas jika semua sandera yang ditahan di Gaza tidak dibebaskan pada Sabtu (15/2) siang. Hal ini akan menyebabkan kekacauan.
Selain itu, Trump mengatakan kepada wartawan di Oval Office pada Selasa (11/2) bahwa dia akan menahan bantuan untuk Yordania dan Mesir jika mereka tidak menerima pengungsi Palestina yang direlokasi dari Gaza, menurut Reuters.
Hamas Sebelumnya menyatakan bahwa mereka akan menunda pembebasan sandera untuk sementara waktu karena Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Dikutip dari Al Jazeera, Hamas menyatakan bahwa mereka akan menunda pembebasan sandera tanpa batas, menurut Al Jazeera. Selama tiga pekan terakhir, pelanggaran Israel terus terjadi, kata Abu Obeida, juru bicara sayap bersenjata Hamas.
“Selama tiga minggu terakhir, kepemimpinan perlawanan memantau pelanggaran musuh dan ketidakpatuhannya terhadap ketentuan perjanjian,” kata Abu Obeida.
“Pelanggaran ini termasuk menunda kembalinya pengungsi ke Gaza utara, menargetkan mereka dengan penembakan dan tembakan di berbagai daerah di Jalur Gaza, dan gagal mengizinkan masuknya bahan bantuan dalam segala bentuk seperti yang disepakati. Sementara itu, perlawanan telah memenuhi semua kewajibannya,” tuturnya lagi.
Sumber Kumparan