Ilustrasi – China Intelijen. ANTARA/Shutterstock/pri.
Washington – Menurut perhitungan Sputnik, China disebut lebih sering daripada negara lain dalam laporan media AS tentang pemilu 2024.
China disebutkan sebanyak 245.000 kali di media AS dari Januari hingga Juli tahun ini, diikuti oleh Israel dengan 123.000 kali dan Rusia dengan 79.000 kali.
Pada pemilu tahun ini, Ukraina disebutkan sebanyak 64.000 kali oleh media AS.
Media AS menyebut China lebih sering setiap tahun pemilu daripada negara lain: hampir 400.000 kali pada tahun 2020 dan lebih dari 210.000 kali pada tahun 2016.
Sebagai contoh, pada tahun 2004, Iran muncul di media AS sebanyak 6.600 kali, hampir tiga kali lebih banyak dari tahun sebelumnya; pada tahun 2008, ia muncul sebanyak 21.500 kali, dan pada tahun 2012, ia muncul sebanyak 46.000 kali. Ini adalah bukti terus meningkatnya penyebutan China sejak tahun 2000.
Jumlah orang yang menyebut Iran menurun menjadi 37.700 pada tahun 2016. Kemudian meningkat lagi menjadi 52.500 pada tahun 2020, tetapi kembali menurun menjadi 36.000 pada tahun 2024.
Situasi yang sama juga terjadi dengan publikasi yang membahas Korea Utara. Rekor penyebutan 10.000 kali dicatat pada tahun 2016, kemudian turun menjadi 3.400 kali pada tahun 2020, dan 5.000 kali pada tahun 2024. Ini lebih sedikit daripada yang dicatat pada tahun 2012 dan 2004.
Analisis media dilakukan dari 1 Januari hingga 31 Desember pada tahun-tahun yang ada pelaksanaan pemilu (hingga Agustus 2024).
Perhitungan ini mengambil data dari seluruh basis data Amerika Serikat, termasuk siaran pers, media ilmiah, dan media pemerintah.
Hadiah hanya diberikan kepada publikasi yang relevan, yang mencantumkan istilah pencarian (negara, orang, atau topik) setidaknya tiga kali.
Sumber : Sputnik