Arsip foto – Siswa menyantap makan bergizi gratis (MBG) di SDN Cipulir 01 Pagi, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.
Jakarta – Surya Utama, atau Uya Kuya, anggota Komisi IX DPR RI, percaya bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat memberikan kesempatan kerja bagi ibu rumah tangga untuk menjadi mitra.
“(Untuk) Yang ingin memulai usaha katering dan memberikan peluang lapangan pekerjaan juga bagi ibu rumah tangga yang mau membantu Program MBG,” kata Uya Kuya di Jakarta, Jumat.
Di Aula Masjid Al Hikmah di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, itu adalah sosialisasi Program MBG bersama mitra kerja dan 300 peserta, kata Iya Kuya.
Dia menjelaskan bahwa melalui pengawasan yang ketat, Badan Gizi Nasional (BGN) akan terus berkonsentrasi pada masalah gizi masyarakat.
Selain itu, agar anak-anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui dapat segera merasakan manfaatnya, MBG dipromosikan.
Agar program ini berhasil, berkesinambungan, dan bermanfaat bagi masa depan negara, pemerintah dan Badan Gizi Nasional akan melibatkan masyarakat dalam menjalankannya.
Diharapkan pandangan dan ilmu masyarakat bisa menjadi semakin luas dengan adanya sosialisasi MBG untuk mewujudkan visi Indonesia Emas.
“Jadi, sosialisasi BGN bersama saya selaku DPR RI Komisi IX ini tidak hanya memberikan sosialisasi saja secara materi, melainkan juga ilmu dan wawasan bagi warga/peserta yang hadir dalam program MBG,” ujarnya.
Perwakilan dari DPRD DKI Jakarta Astrid Margareta dan Tenaga Ahli dari Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi dan Badan Gizi Nasional (BGN) Dedi Suprijadi juga hadir di sosialisasi tersebut.
Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan MBG di 126 sekolah dengan 42.000 siswa.
Secara bertahap, jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang beroperasi untuk melayani MBG saat ini akan meningkat.
Tahun ini diperkirakan akan terpenuhi sekitar 153 SPPG. Untuk mendirikan satu SPPG, diperlukan anggaran hingga Rp3 juta.
Program MBG diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 6 Januari 2025 dan akan beroperasi di 190 lokasi di 26 provinsi, salah satunya DKI Jakarta.
Program ini ditawarkan kepada banyak sekolah dan pesantren di Indonesia dengan tujuan meningkatkan gizi anak sekolah dan menghasilkan tenaga kerja berkualitas tinggi.
Program ini bertujuan untuk secara bertahap memberikan makanan sehat kepada siswa sekolah, ibu hamil, dan orang yang baru melahirkan.
Sumber Antaranews